Long Story Short
It's been a while...
Sudah memasuki akhir bulan April 2018 dan baru sempet nulis lagi.
Let's go straight to what I'm actually about to tell. So, long story short, akhirnya aku bisa dapat pekerjaan. Jadi kembali ke tahun 2017 yang lalu, aku sempet datang dibeberapa interview panggilan kerja. Percaya atau nggak, aku sudah beberapa kali lolos interview dan dapat panggilan kerja. Cuma karena waktu itu aku masih picky, banyak panggilan kerja yang akhirnya aku tolak. Dulu itu masih gede banget egoku "Yaelah Ren, masa iya kerjaanmu kayak gini? Cari yang lain lah, banyak yang lebih layak dari kerjaanmu yang ini" dalam hati selalu ngomong gitu. Setelah melalui berbagi interview dan juga menolak beberapa pekerjaan, akhirnya sampai dititik dimana job application-ku sama sekali nggak ada yang lolos. Hampir setengah tahun kayaknya sama sekali nggak ada panggilan interview kerja. Pas itu udah mulai berasa depresi dan menyesal juga. "Tau gini, kerjaan yang kemarin aku ambil aja" akhirnya ngeluh begitu. Semua diperparah oleh orang-orang rumah yang sudah mulai nyindir alus soal kenapa aku terlalu picky (apalagi pasca aku mutusin keluar dari Grapari dulu). Untung aku masih ada sambilan jadi freelance graphic designer jadi masih adalah pemasukan dikit-dikit buat jajan.
Akhirnya, sekitar bulan November, temenku di Sastra Inggris, Mala, nawarin aku pekerjaan di English First Solo. Mala sendiri baru aja diterima kerja disitu dan kebetulan baru ada yang resign juga karyawannya. Waktu itu posisiku udah nggak kuat lama-lama nganggur di rumah, yaudah akhirnya aku nitip CV, FC ijazah, dan surat lamaran ke Mala. Di waktu yang berdekatan, aku akhirnya juga kepanggil interview di Harian Bernas Jogja, waktu itu aku apply jadi graphic designer (masih keukeuh pengin kerja jadi graphic designer). Singkat cerita, setelah aku interview dikedua tempat itu, cuma selang beberapa hari doang akhirnya aku dapat kabar kalau aku diterima di EF Solo. Sebenernya waktu itu lebih memberatkan pengumuman di Harian Bernas-nya sih, cuma yaudahlah, mumpung dikasih kesempatan lagi, dan nggak tau kan kalau tawaran ini aku tolak lago, belum tentu aku dapet tawaran yang baru, akhirnya aku memutuskan buat menerima kerjaan ini. Di EF, posisiku adalah sebagi Progress Advisor, kalau di sekolah umum mungkin mirip-mirip kayak Wali Murid gitu sih. Jadi inti jobdesknya adalah sebagai penyambung antara orang tua, murid dan teacher. Detail soal cerita kerjaan di EF nanti aku tulis di postingan khusus aja deh.
Waktu akhirnya berjalan dan nggak kerasa udah hampir 6 bulan aku jadi staff EF. Sebenernya keinginan buat menjalankan karir jadi graphic designer masih gede banget, cuma memang saat ini belum ada bayangan mau apply dimana lagi.
Jadi ceritanya... Sabtu kemarin, aku disodorkan kontrak kerja 1 tahun setelah lolos masa percobaan kerja 3 bulan. Aku officially gabung di EF dari 6 November 2017, jadi nanti kontrak setahun ini berakhir di Maret 2019. Sampai dititik ini, aku berasa kayak masuk ke suatu ruangan baru. Gimana ya jelasinnya. Jadi di 3 bulan masa probation dulu masih pengin rasanya pindah kerja ke tempat lain. Bukan karena aku nggak suka sama kerjaanku di EF, I'm totally fine with what I'm doing here. Cuma karena egoku buat jadi graphic designer masih besar, sebenernya itu yang bikin aku terus mempertimbangkan apakah harus lanjut atau keluar. Sabtu kemarin itu, dengan kontrak kerja yang baru, akhirnya jadi turning point-ku buat sementara meredam egoku itu dulu. Denga "ancaman" penalti yang lumayan bikin tekor juga kalau nekad nggak menyelesaikan kontrak, akhirnya aku ikhlasin buat menghadapi sisa 11 bulan kedepan. Semoga kuat, Ren...
Banyak banget cerita yang habis ini pengin aku tulis. Mungkin aku awali dari ini dulu ya, soalnya tanda tangan kontrak kemarin berasa kayak aku sudah berada di another page, dan di halaman ini mungkin aku akan lebih fokus memikirkan apa yang udah aku dapat dan menjalankan apa yang ada dulu daripada harus resah mikirin rencana besok yang enggak kunjung terwujudkan.
0 comments:
Post a Comment